Membaca editorial Media Indonesia tanggal 16/1/2012 berjudul “Negeri Autopilot” yang menulis bahwa angka kemiskinan berkurang cuma 0,13%, karena pemerintah seperti membiarkan pertumbuhan ekonomi bekerja sendiri mengurangi angka kemiskinan, menimbulkan pertanyaan benarkah?
Perkembangan Angka Kemiskinan
Perkembangan angka kemiskinan baik jumlah maupun persentasenya penduduk miskin Indonesia sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 2011 telah menunjukan tren penurunan yang cukup siginifikan. Pada tahun 1976, ada 40% atau sekitar 54 Juta penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 1996 atau selama 2 dekade jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 22,5 juta jiwa (13,7%). Pada tahun 1998 setelah krisis enonomi penduduk miskin meningkat menjadi 49,5 juta jiwa (hampir 25%) pada tahun 1998.
Secara nasional penduduk miskin yang masih dibawah garis kemiskinan pada bulan Maret 2011 adalah 30,02 juta jiwa (12,49%), jika dibandingkan dengan bulan Maret 2010 yaitu 31.02 juta jiwa (13,33%) maka telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin secara sangat signifikan yaitu sekitar 1 juta jiwa atau telah terjadi penurunan angka kemiskinan sekitar 0,84%. Pada periode 2005-2009 angka kemiskinan menurun antara 1.16 sampai 1,27 persen per tahun dan mampu mengentaskan hampir 7 juta jiwa dari kemiskinan selama periode tersebut.
Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen), turun 0,13 juta orang (0,13 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang. (BPS 2012-01-02)
Penurunan angka kemiskinan yang signifikan tersebut karena pemerintah telah menyusun dan merumuskan program-program penanggulangan kemiskinan yang bersifat keberpihakan (affirmative) kepada masyarakat miskin. Sebagai program-program strategis dalam penanggulangan kemiskinan.
Program-Program Penanggulangan Kemiskinan
Program-program kemiskinan dibagi menjadi 4 (empat) untuk mempertajam focus pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yaitu:
- Klaster 1, Program Bantuan Sosial dan Jaminan Sosial, yang dilaksanakan dengan tujuan mengurangi beban masyarakat dan keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan akses pelayanan dasar antara lain melalui makanan, kesehatan dan pendidikan.
- Klaster 2, Program Pemberdayaan Masyarakat (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian dan pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan.
- Klaster 3, Program Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang dilaksanakan dengan tujuan membantu usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan kapasitas dan memperluas usahanya agar kehidupan masyarakat miskin semakin stabil dan pendapatan meningkat.
- Klaster 4, Program Pro Rakyat yang dilaksanakan dengan tujuan melengkapi berbagai program dan kegiatan yang telah dijalankan melalui 3 klaster program penanggulangan kemiskinan dan membantu kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan termajinalkan.
Fakta-Fakta di Lapangan
- a. Kalimantan Timur
Program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 20,50% pada tahun 2006 menjadi 7,66% pada tahun 2010.
SEKIAN LAMA AKHIRNYA DESA KAMI TERALIRI AIR BERSIH , BUKTI KEBERHASILAN PNPM-MPd TELAH DI RASAKAN MASYARAKAT DI DAERAH PERBATASAN
SEMANGAT GOTONG ROYONG ITU MASIH ADA PARTISIPASI MASYARAKAT KHUSUSNYA PEREMPUAN DALAM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN PENGHUBUNG DESA KECAMATAN KAYAN SELATAN
|
b. Bangka Belitung
Melalui beberapa program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung telah berhasil menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2002 sampai dengan 2010 secara cukup signifikan dari 11,62 % persen pada 2002 menjadi 6,51 persen pada tahun 2010. Pada periode 2002 sampai dengan 2010 jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 38,4 ribu orang, yaitu dari 106,2 ribu pada tahun 2002 menjadi 67,8 ribu orang pada tahun 2010.
Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode bulan September 2011 sebesar 65,55 ribu orang (5,16 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah 72,06 ribu orang (5,75 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun 6,51 ribu orang dan persentasenya turun sebesar 0,59 persen.
Kesimpulan
Beberapa sebab turunnya angka kemiskinan di Indonesia:
1. Keseriusan dan adanya komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan yakni dengan telah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2010tentang tentang percepatan penanggulangan kemiskinan.
2. Pemerintah memiliki Program-Program Strategis dalam Penanggulangan Kemiskinan yang dituangkan dalam 4 klaster.
3. Adanya rasa tanggungjawab bersama di dalam kementerian dan lembaga dalam menyikapi masalah kemiskinan. Hal tersebut terlihat adanya keterlibatan beberapa kementerian untuk menanggulangi kemiskinan melalui PNPM Mandiri.
4. SKPD di Provinsi/Kabupaten Kota juga terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan.
Jadi jelaslah menurunnya angka kemiskinan di Indonesia bukan karena negeri ini “Autopilot” tapi karena komitmen dan kerja keras pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia.
Oleh : Kuncoro, (Kedeputian Bidang Kesejahteraan Rakyat)
sumber :Setkab
0 komentar:
Posting Komentar